(Sumber gambar: amazon.com)
Judul Buku: Secrets of Self-Made Millioneres
Penulis : Adam Khoo
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tebal: 530 halaman
ISBN: 978-979-27-3814-8
bipolarid.com – Memang ada beberapa orang yang memiliki dana begitu melimpah tanpa menciptakan keahlian kekayaan. Mereka itu biasanya orang yang mendapatkan warisan, memenangkan lotre, atau memiliki bakat komersil seperti menyanyi. Namun, waktu akan membuktikan bahwa seseorang yang tidak mempelajari kecakapan mengelola uang dengan baik, biasanya akan kehilangan semua miliknya.
Buku yang ditulis oleh Adam Khoo, seorang motivator handal, pebisnis sukses, juga miliuner di Singapura ini, mengupas secara tajam dan rinci kiat-kiat jitu menuju kesejahteraan finansial.
Untuk menciptakan perubahan besar (kaya raya), kita harus memulai mengubah cara pandang seperti cara pandang miliuner. Ketika sebagian besar orang melihat masalah, mereka yang berpola pikir miliuner justru menangkapnya sebagai peluang menghasilkan uang. Kegagalan, bagi miliuner malah dianggapnya sebagai pengalaman berharga yang akan menuntunnya menuju kesempatan dan kekayaan yang lebih besar (hlm. 33).
Di antara kebiasaan dan pola pikir seorang miliuner adalah selalu melakukan lebih dari yang diharapkan. Proaktif, mengambil inisiatif untuk membuat sesuatu terwujud, bukan menunggu perintah. Di samping itu, ia bertanggung jawab penuh atas hasil dan kesejahteraannya. Segala hal yang menimpanya akan ia anggap sebagai ganjaran. Sehingga, ia tak akan menyalahkan siapa-siapa ketika mengalami kegagalan.
Kebiasaan yang tak kalah penting adalah menunda kenyamanan hidup. Seorang miliuner tak seharusnya menggunakan uangnya demi kepentingan seketika, seperti hobi berbelanja dan hura-hura, tetapi ia harus memiliki kesabaran untuk membiarkan uang mereka tumbuh dan berkembang melalui investasi. Selain itu, seorang jutawan juga wajib memiliki kecintaan dan obsesi pada pekerjaannya. Karena, kita tak akan pernah menjadi kaya kecuali dengan mencintai pekerjaan kita.
Bekerja keras, menghasilkan uang, melakukan pekerjaan yang disukai, adalah resep yang dijamin akan membuat seseorang berjuang dalam tekanan dan penderitaan selama hidup. Maka, ia harus bekerja sesuai minat. Kita tidak hanya akan menikmati hidup sukses dan bahagia, tetapi kita juga akan menemukan energi dan motivasi alamiah yang mendorong untuk memberikan kinerja terbaik. Ketika ini terjadi, uang akan mengikuti dengan sendirinya (hlm. 57-58).
Kebiasaan lain yang harus dimiliki ialah bertindak dengan integritas. Integritas bersikap jujur pada orang lain dan menetapkan standar moral yang tinggi. Integritas juga berarti melaksanakan sesuai dengan apa yang kita katakan. Maka, di tengah banyaknya sikap amoral dan tidak jujur, bangunlah reputasi di atas integritas. Hal ini membuat para pelanggan, kolega, dan staf akan memberikan kepercayaan kepada kita. Mereka tahu kita akan memberikan kualitas yang terbaik demi uang mereka dan juga tahu kita tak akan mengecewakan apalagi sampai menipu.
Selanjutnya, kebiasaan lain seorang miliuner adalah memberikan komitmen penuh untuk mencapai sebuah tujuan. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang yang meraih keberhasilan dan kekayaan tidaklah sekadar menginginkannya. Hal itu bukan lagi sebuah kehendak, harapan, ataupun keinginan, tetapi telah menjadi “keharusan” mutlak.
Kebiasaan miliuner berikutnya adalah kemampuan menerima kegagalan dan menyulapnya menjadi keberhasilan. Karena, pada dasarnya semua orang pernah mengalami kegagalan. Tak jarang, mereka yang sudah sukses sudah melewati masa-masa gagal berkali-kali. Semua bergantung pada bagaimana cara menyikapinya. Inilah yang membedakan mereka yang kaya dan yang miskin.
Kebiasaan terakhir, menghormati dan mencintai uang. Begitu banyak orang didoktrin bahwa mereka yang terlalu berhasrat untuk menjadi kaya raya, akan dicap “mata duitan” atau “otak uang”. Atau dalam suatu waktu kita pernah diajari bahwa “uang bukanlah segalanya”, “uang tidaklah penting”, “jika kamu memiliki uang, orang-orang menipu kamu”. Inti pikiran ini takkan mengizinkan kita untuk menjadi kaya karena akan mendatangkan banyak “masalah” atau mengubah kita menjadi “orang yang buruk”. Jadi berasosiasi negatif seperti inilah yang harus kita hindari (hlm. 74-76).
Selain menjelaskan kebiasaan miliuner, buku ini juga membahas langkah-langkah praktis dalam menciptakan kekayaan yang sudah dipraktekkan seluruh miliuner swausaha. Seperti menetapkan tujuan-tujuan finansial yang jelas, menciptakan rencana finansial, meningkatkan pendapatan secara drastis, mengelola uang dengan mengurangi pengeluaran, mengembangkan uang setingkat keuntungan para miliuner, dan membangun benteng finansial.
Banyak sekali ilmu, motivasi dan tuntunan yang bisa kita ambil dari buku setebal 530 halaman ini. Penulis juga melengkapi setiap pembahasan dengan langkah-langkah, serta contoh-contoh pengalaman yang luar biasa, baik dari penulis sendiri maupun orang lain. Inilah motivasi yang disampaikan oleh seorang murid yang pernah ditolak oleh banyak sekolah karena kebodohannya, dan kini berhasil menjadi miliuner dalam usia 26 tahun. ***
Penulis resensi: Khotibul Umam, penulis lepas, tinggal di Semarang
Sumber foto: amazon.com